Kamis, 23 Mei 2013

Teori Dependensi “Dos Santos” (Struktur Ketergantungan)



Teori dependensi lebih memfokuskan diri pada persoalan pembangunan di Dunia Ketiga. Dalam usaha memberikan batasan pengertian klasik tentang “ketergantungan” Dos Santos merumusakan bahwa hubungan dua Negara atau lebih “mengandung bentuk ketergantungan jika beberapa negara (yang dominan) bdapat berkembang dan memiliki otonomi dalam pembangunannya, sementara negara lainnya (yang tergantung) dapat melakukan hal serupa  hanya sekedar merupakan refleksi perkembangan Negara dominan”.
Dos Santos  menyatakan bahwa hubungan antara Negara dominan (dominant countries) dengan negara tergantung (dependent countries) merupakan hubungan yang tidak sederajat (setara), karena pembangunan di Negara dominan terjadi atas biaya yang dibebankan pada negara tergantung.
Disamping memberikan sumbangannya dalam memberikan batasan pengertian “situasi ketergantungan”, Dos Santos juga merumuskan kemungkinan kesejahteraan tiga bentuk utama situasi ketergantungan, yaitu :
1.      Ketergantungan kolonial.
2.      Ketergantungan industri keuangan.
3.      Ketergantungan teknologi industry.
Dalam konteks ini, Dos Santos melihat batasan struktural upaya pembangunan industri di negara Dunia Ketiga, yaitu:
1)      Pembangunan industri akan bergantung pada kemampuan sektor ekspor.
2)      Akibat lebih jauh dari ketergantungan pada perolehan devisa, pembangunan industri di negara Dunia Ketiga akan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi neraca pembayaran internasional, yang cenderung untuk defisit.
Defisit dapat timbul sebagai  akibat lanjutan dari dua sebab yang telah disebut sebelumnya, yakni kebutuhan pembiayaan modal asing, berupa bantuan dan utang modal, untuk menutupi…
3)      Pembangunan industri sangat kuat dipengaruhi oleh monopoli teknologi negara maju.


Akibat lebih jauh dai ketergantungan teknologi industri bagi Negara Dunia Ketiga, yaitu:
1.    Ketimpangan pembangunan yang selama ini lebih terlihat pada tingkat internasional akan mewujud secara lebih nyata pada tingkat regional dan nasional.
2.      Kombinasi penggunaan teknologi padat modal dan melimpah serta murahnya tenaga kerja mengakibatkan terjadinya perbedaan tajam dari berbagai tingkat upah domestik.
3.  Ketimpangan struktur produksi juga akan membawa akibat pada keterbatasan berkembangnya pasar domestik Negara Dunia Ketiga.

Dos Santos menyimpulkan bahwa keterbelakangan ekonomi negara Dunia Ketiga bukan disebabkan oleh tidak terintegrasinya ke dalam tata ekonomi kapitalisme. Hasil-hasil kajian menunjukkan, bahwa ketergantungan Dunia Ketiga karena hal tersebut “hanyalah merupakan dan tidak lebih dari sekedar usaha penyembunyian ideologi dengan topeng ilmu pengetahuan”.
Yang terjadi, menurut Dos Santos adalah tindakan pengawasan ketat dan monopoli modal asing, dan pembiayaan pembangunan dengan modal asing, serta penggunaan teknologi maju pada tingkat internasional dan nasional merupakan sebab utama mengapa negara Dunia Ketiga tidak mampu mencapai posisi menguntungkan dalam interaksinya dengan negara maju, yang pada gilirannya menjadikan negara Dunia Ketiga mereproduksi keterbelakangan, kesengsaraan, dan marginalisasi sosial di dalam batas kewilayahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar