Teori
dependensi lebih memfokuskan diri pada persoalan pembangunan di Dunia Ketiga.
Dalam usaha memberikan batasan pengertian klasik tentang “ketergantungan” Dos
Santos merumusakan bahwa hubungan dua Negara atau lebih “mengandung bentuk
ketergantungan jika beberapa negara (yang dominan) bdapat berkembang dan
memiliki otonomi dalam pembangunannya, sementara negara lainnya (yang
tergantung) dapat melakukan hal serupa
hanya sekedar merupakan refleksi perkembangan Negara dominan”.
Dos
Santos menyatakan bahwa hubungan antara
Negara dominan (dominant countries)
dengan negara tergantung (dependent
countries) merupakan hubungan yang tidak sederajat (setara), karena
pembangunan di Negara dominan terjadi atas biaya yang dibebankan pada negara
tergantung.
Disamping
memberikan sumbangannya dalam memberikan batasan pengertian “situasi
ketergantungan”, Dos Santos juga merumuskan kemungkinan kesejahteraan tiga
bentuk utama situasi ketergantungan, yaitu :
1. Ketergantungan
kolonial.
2. Ketergantungan
industri keuangan.
3. Ketergantungan
teknologi industry.
Dalam konteks ini, Dos
Santos melihat batasan struktural upaya pembangunan industri di negara Dunia
Ketiga, yaitu:
1) Pembangunan
industri akan bergantung pada kemampuan sektor ekspor.
2) Akibat
lebih jauh dari ketergantungan pada perolehan devisa, pembangunan industri di
negara Dunia Ketiga akan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi neraca pembayaran
internasional, yang cenderung untuk defisit.
Defisit dapat timbul
sebagai akibat lanjutan dari dua sebab
yang telah disebut sebelumnya, yakni kebutuhan pembiayaan modal asing, berupa
bantuan dan utang modal, untuk menutupi…
3) Pembangunan
industri sangat kuat dipengaruhi oleh monopoli
teknologi negara maju.
Akibat lebih jauh dai
ketergantungan teknologi industri bagi Negara Dunia Ketiga, yaitu:
1. Ketimpangan
pembangunan yang selama ini lebih terlihat pada tingkat internasional akan
mewujud secara lebih nyata pada tingkat regional dan nasional.
2. Kombinasi
penggunaan teknologi padat modal dan melimpah serta murahnya tenaga kerja
mengakibatkan terjadinya perbedaan tajam dari berbagai tingkat upah domestik.
3. Ketimpangan
struktur produksi juga akan membawa akibat pada keterbatasan berkembangnya
pasar domestik Negara Dunia Ketiga.
Dos
Santos menyimpulkan bahwa keterbelakangan ekonomi negara Dunia Ketiga bukan
disebabkan oleh tidak terintegrasinya ke dalam tata ekonomi kapitalisme. Hasil-hasil
kajian menunjukkan, bahwa ketergantungan Dunia Ketiga karena hal tersebut
“hanyalah merupakan dan tidak lebih dari sekedar usaha penyembunyian ideologi
dengan topeng ilmu pengetahuan”.
Yang
terjadi, menurut Dos Santos adalah tindakan pengawasan ketat dan monopoli modal
asing, dan pembiayaan pembangunan dengan modal asing, serta penggunaan
teknologi maju pada tingkat internasional dan nasional merupakan sebab utama
mengapa negara Dunia Ketiga tidak mampu mencapai posisi menguntungkan dalam
interaksinya dengan negara maju, yang pada gilirannya menjadikan negara Dunia
Ketiga mereproduksi keterbelakangan, kesengsaraan, dan marginalisasi sosial di
dalam batas kewilayahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar